Kami masih mencintai budaya tradisional Bali

Identitas itu tidak pernah tetap, tidak utuh, tidak satu tetapi terus digodok dalam proses. Artinya, bahwa identitas itu akan terus berubah, terus dikonstruksi dalam proses. Mungkin kita tidak perlu pesimis mendengar jawaban bahwa lagu Bali tidak memiliki identitas karena identitasnya bergulir terus dalam proses. Berbagai jenis aliran musik sudah dapat kita dengarkan saat ini. Bukan hambatan untuk mencoba sesuatu yang berbeda dalam berkarya khususnya musik. “Bebas”, kata yang paling cocok untuk mencoba hal tersebut. Kebebasan untuk menghasilkan yang berbeda. Tanpa harus dikait-kaitkan dengan merusak dan melupakan budaya kita, selama tetap dalam jalur berkesenian. Bereksperimen mencoba terobosan baru. Itulah seni. Baik itu dalam seni rupa, seni tari, seni musik dsb. Penuh dengan proses-proses pencarian. Demikian pula dalam pencarian identitas lagu Bali itu sendiri. No name, no identity but freedom. Biarkan berjalan mengikuti waktu dan jaman.

Senin, 18 Juli 2011

Sekilas tentang [XXX] BALI

[XXX] Bali  merupakan grup bersaudara, terdiri dari 3 saudara kandung yaitu :
Rahtut : vocal - Rahtwo : vocal - Rahmink : guitar . Dan seiring dengan setiap pementasan dibantu oleh pemain pembantu atau additional player.


[XXX] BALI - rahtut, rahtwo, rahmink
Ditetapkan tgl 10 Oktober 2003 di Denpasar-Bali sebagai awal terbentuknya [XXX], bertepatan dengan Launching Album ke-1 [XXX] “Druwenang Sareng”
Hanya berawal dari sekedar iseng-iseng belaka, mencoba membuat sebuah lagu & video clip (lagu “Sami Bagia”) yang berbeda pada saat itu. Nama XXX pun diambil begitu saja (terinspirasi dari kata Mr.X ) untuk menandai sebuah grup (tidak ada hubungannya dengan situs pornografi).

English translation:
XXX really started by default. After producing a video clip to promote Jayagiri House Productions, they used the name Mister X and wrote and performed the song - Sami Bagia - which in english, means Everyone Happy.
The song was so well received and soon gained interest and popularity, so whilst trying to come up with a name for the band, they used XXX in lieu - and the rest is history. XXX stuck and they have become one of the most renowned and exciting bands in Bali today.
XXX launched October 10, 2003 with their Album Druwenang Sareng, which in english, means, What's Mine is Yours - we are one".

Since then they have produced the following albums:
DISCOGRAPHY
Album -1 “Druwenang sareng” –
2003 (meaning: Mine is yours)
Album -2 “Jingkrak-Jingkrak” –
2004 (meaning: Let's Dance)
Album -3 “Bikul Pisuh” –
2006 (meaning: Swear at the Rat)
Album -4 "Sangut Delem" -
2008 (meaning: Story of Good and Bad Balinese Puppets)
Album -5 "Nak Bali" -
2010 (meaning: Balinese) ->>CD audio
(Available On Cassette)
and also:
The Best XXX Video – 
2008 (VCD)
The Best XXX Video Vol. II – 2011 (VCD 2 disc)

Album -6 "WELCOME TO BALI" - Desember 2013

Lewat lagu-lagu ini kami berharap nilai-nilai seni tradisional makin digemari dan dicintai masyarakat Pulau Dewata sehingga tetap lestari.




Salam XXX : Tangan disilang sebagai tanda persahabatan dan perdamaian, dumogi sami bagia (semoga semua mahluk berbahagia) 


[XXX] Memiliki intensitas pentas yang cukup tinggi dan memiliki penggemar (teman XXX) dari segala umur dengan sebutan "MISTER-X", dan tersebar di semua kabupaten di Bali maupun luar Bali.